Jumat, 06 Desember 2013

POTENSI PENGEMBANGAN PRODUK KOPERASI (anggota koperasi adalah petani kelapa sawit)

 Saat ini indonesia tercatat sebagai produsen kelapa sawit terbesar kedua di dunia  setelah Malaysia tapi dalam prediksi para analisis perkebunan menyatakan bahwa dalam waktu 2 atau 3 tahun lagi Indonesia akan menjadi nomor satu didunia mengingat begitu pesatnya proses perluasan wilayah perkembangan kebun kelapa sawit, kita semua tahu bahwa banyak sekali produk yang dapat dihasilkan dari kelapa sawit ini,mulai dari CPO, kosmetik, lemak nabati, biodiesel dan lain-lain, kebun kelapa sawit bayak sekali dikembangkan di pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dll.
  Kabupaten lahat merupakan salah satu kabupaten yang ada di provinsi  Sumatra selatan yang melimiki potensi pelunasan wilayah perkebunan kelapa sawit yang sangat besar dan juga saat ini sektor kebun sawit sudah menjadi  unggulan ketiga setelah kebun karet dan kopi.
Dari data badan pusat statatistik (BPS) mencatat bahwa,Saat ini di kabupaten lahat memiliki jumlah penduduk sebanyak 368.749 jiwa dan 10.451 kepala keluarga yang berpenghasiln dari sektor perkebunan kelapa sawit. BPS juga mencatat terdapat kebun kelapa sawit seluas 14.048 ha (perkebunan rakyat) yang dapat menghasilkan buah segar sebanyak 155.168 ton TBS. Angka ini menunjukkan betapa besarnya potensi  pada sektor kebun kelapa sawit yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak. Hal ini harus dimanfaatkan oleh koperasi secara maksimal baik dari segi ekonomi maupun sosial.
Koperasi dapat berperan aktif dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat (anggota koperasi) dalam hal ini petani kelapa sawit untuk mendapatkan nilai tambah ekonomi dari berbagai turunan-turunan produk-produk yang baik yang bersifat dibutuhkan (Input) maupun yang  dihasilkan (output) dari kebun kelapa sawit. Prinsip sosio-ekonomi dirasa sangat membantu anggota dalam efisiensi secara maksimal dalam produk input yang dibutukan oleh petani dan mengkatkan daya tawar yang tinggi untuk produk output dari kelapa sawit.


            Jika kita sebagi  manajer koperasi yang beropersi di wilayan ini bayak sekali produk-produk klasik tapi sangat penting yang tentunya dapat ditawarkan kepada anggota (petani sawi) baik dari segi produk input maupun produk output.
Produk input
   1.    Pengadaan Pupuk
Bagi para petani sawit pupuk adalah salah satu indicator parameter keseriusan dalam perawatan kebun sawit. Untuk ngenghasikan panen yang maksimal (1,3 Ton) dalam setahun diperlukan 2-3 kali pemupukan dengan dosis 2-3 Ton/Ha/Thn. Akan tetapi bukan perkara mudah bagi petani untuk melakukan pemupukan banyak sekali hal yang mempersulit dalam pengadaan pupuk, selain tingginya harga para petani juga sering sekali kesulitan mencari pupuk yang dibutuhkan. Hal ini tentunya bisa dijadikan sebagai landasan strategis bagi KOPERASI untuk membuka unit Usaha Pengadaan PUPUK melihat tingginya kebutuhan yang diperlukan dan tentunya tingkat efisiensi yang begitu tinggi baik dari sudut harga dan ketersedian barang.

Teble 1. Asumsi  Kebutuhan Pupuk
No
Jenis Pupuk
Kegunaan
Kebutuhan (KG/Ha/Thn)
1
Pupuk Urea (N)
 Menyuburkan Batang,Daun, dll
1000
2
Pupuk KCL (K)
Memambah Bobot Buah
500
3
Pupuk Sp36 (P)
Menguatkan akar
500
4
NPK
Meyuburkan,menguatkan dan memembah bobot.
2000
. 
   2.    Pengadaan Bibit Sawit
Sektor ini cukup strategis untuk dilakukan oleh koperasi, karena Bibit unggul sangat diperlukan bagi para petani pemula dan atau petani yang ingin mebuka lahan baru utuk menambah penghasilan. Selama ini petani cukup kesulitan mencari penyedia bibit.
·         Bibit Cambah
Bibit ini berumur 1-2 minggu perlu penangnan yang khusus karna perlu dilakukan perawatan sebelum bibit siap tanam.
·         Bibit siap tanam
Bibit ini berumur 1-1,5 tahun dan siap untuk langgasung ditanan dilahan yang telah disediakan. 
  3.    Pengadaan Alat Panen
Untuk mempermudah dalam proses pengambilan buah sawit diperlukan beberapa alat bantu agar lebih mudah dalam proses pemanenan.
·         Dodos
Adalah alat yang digunakan untuk menegambil buah sawit yang masih muda,biasanya tinggi pohon sawit masih dibawah 2,5 meter atau pohon sawit masih berumur kurang dari 10 tahun.
·         Ekrek
Memiliki fungsi yang sama dengan dodos tapi berbentuk seperti celuri/arit biasanya digunakan untuk memanen buah sawit dimana pohon sudah berumur diatas 10 tahun atau tinggi pohon diatas 3 meter.
·         Pipa Piber
Merupakan atat yang digunakan sebagai penyanggah dosos/piber yang panjangnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
·         Sorong
Digunakan untuk membawa(alat anggkut) buah sawit dari pohon ke jalan Pembantu untuk mempermudah penggakutan ke pengepul.
                        Alat –alat tersebut sangat dibutuhkan oleh para petani sawit dan merukan          
Sektor strategis yang perlu disediakan oleh koperasi sebagai bentuk penyediaan sektor input.
   4.    Pengadaan Alat Perawatan
Untuk memaksimalkan hasil panen tentunya kebun juga perlu dirawat secara teratur dan berkala, dimana diperlukan beberapa alat penunjang. Koperasi tentunya harus menyediakan alat-alat diantaranya sebagai berikut:
·         Golok
·         Mesin rumput
·         Arit                             
·         Cangkul
·         Tengki penyemrot   
  5.    Pengadaan Racun Herbisida
Satu lagi sektor yang perlu dilayani oleh koperasi adalah pengadaan racun herbisida untuk para petani, produk ini Untuk mengendalikan gulma (Rumput,anak kayu dll) penggangu yang banyak dikebun petani biasanya menggunakan herbisida, hal ini biasanya dilakukan sebelum melakukan pemupukan agar pupuk dapat diserap secara maksimal oleh pohon kelapa sawit. Adapaun produk herbisida yang bisa digunakan adalah:
·         Roundup
·         Kelly
·         Gromason
  
Produk Output
  1.    Pengepul Buah Sawit
Para petani akan memanen buah  kelapa sawit masak (siap panen) setiap 14 hari sekali (satu rotasi), biasanya akan dijual pada tengkulak/toke yang ada disekitar perkebunan. Oleh Sebab itu disini  Koperasi bisa bertidak sebagi pihak yang mengumpulkan hasil panen petan kelapa sawit untuk dijual ke pabrik pengola agar petani mendapatkan harga yang lebih tinggi dari tengkulak yang biasanya mengambil margin laba cukup besar.   
  2 .    Jasa Angkut
·         Kebun-pengepul
Saat ini jenis angkutan yang digunakan untuk membawa buah sawit hasil panen dari kebun ke pengepul adalah motor, mobol kampas dll. Biaya angkut ini cukup mahal 50-100/kg hal ini disebabkan karna jeleknya medan yang dilalui. Jika koperasi mau turut serta dalam sektor ini tentunya dapat menekan biaya anggut bagi anggota.
·         Pengepul-pabrik
Setelah buah sawit hasil panen terkumpul maka akan dibawa ke pabrik yang letaknya cukup jauh diibukota Palembang. Oleh Sebab itu perlu alat angkut berupa Truk untuk membawa hasil panen kepabrik. 
  3.    Pupuk Tandan Kosong
Tandan kosok dari sisa pengolahan dipabrik sebenarnya dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organic sebagi Campuran pemenbah pupuk pabrik yang biasanya diberikan. Akan tetapi saat ini masih terkendala oleh biaya angkut  yang cukup mahal. 
  4.    Batok Kelapa Sawit
Selain digunakan sebagai arang, batok kelapa sawit juga Dapat dimanfaatkan sebagi pengeras jalan yang tentunya nanti dapt memperlancar kegiatan angkut buah kelapa sawit 
  5.    Pengadaan Hewan Ternak.

Perkebunan kelapa sawit yang begitu luas menyimpan berbagai kelebihan-kelebihan yang dapat dimanfaatkan oleh parapetani sebagai lahan ternak dan tentunya sangat berpotensi untuk dilakukan sistem ternak, baik itu sapi, kambing, kerbau dan ayam kampung. Daun kelapa sawit dan rumput dapat dimanfaatkan sebagai pakan sapi dan kambing, sedangkan buah sawit dapat dijadikan Campuran pakan ayam kampung.

0 komentar:

Posting Komentar