Saat
ini indonesia tercatat sebagai produsen kelapa sawit terbesar kedua di dunia setelah Malaysia tapi dalam prediksi para analisis perkebunan menyatakan bahwa
dalam waktu 2 atau 3 tahun lagi Indonesia akan menjadi nomor satu didunia
mengingat begitu pesatnya proses perluasan wilayah perkembangan kebun kelapa sawit,
kita semua tahu bahwa banyak sekali produk yang dapat dihasilkan dari kelapa
sawit ini,mulai dari CPO, kosmetik, lemak nabati, biodiesel dan lain-lain,
kebun kelapa sawit bayak sekali dikembangkan di pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi
dll.
Kabupaten
lahat merupakan salah satu kabupaten yang ada di provinsi Sumatra selatan yang melimiki potensi
pelunasan wilayah perkebunan kelapa sawit yang sangat besar dan juga saat ini
sektor kebun sawit sudah menjadi
unggulan ketiga setelah kebun karet dan kopi.
Dari
data badan pusat statatistik (BPS) mencatat bahwa,Saat ini di kabupaten lahat memiliki
jumlah penduduk sebanyak 368.749 jiwa dan 10.451 kepala keluarga yang
berpenghasiln dari sektor perkebunan kelapa sawit. BPS juga mencatat terdapat
kebun kelapa sawit seluas 14.048 ha (perkebunan rakyat) yang dapat menghasilkan
buah segar sebanyak 155.168 ton TBS. Angka ini menunjukkan betapa besarnya
potensi pada sektor kebun kelapa sawit
yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak. Hal ini harus dimanfaatkan oleh
koperasi secara maksimal baik dari segi ekonomi maupun sosial.
Koperasi
dapat berperan aktif dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat (anggota
koperasi) dalam hal ini petani kelapa sawit untuk mendapatkan nilai tambah
ekonomi dari berbagai turunan-turunan produk-produk yang baik yang bersifat
dibutuhkan (Input) maupun yang
dihasilkan (output) dari kebun kelapa sawit. Prinsip sosio-ekonomi
dirasa sangat membantu anggota dalam efisiensi secara maksimal dalam produk
input yang dibutukan oleh petani dan mengkatkan daya tawar yang tinggi untuk
produk output dari kelapa sawit.
Jika kita sebagi
manajer koperasi yang beropersi di wilayan ini bayak sekali
produk-produk klasik tapi sangat penting yang tentunya dapat ditawarkan kepada
anggota (petani sawi) baik dari segi produk input maupun produk output.
Produk
input
1. Pengadaan Pupuk
Bagi para petani sawit pupuk adalah salah satu indicator parameter
keseriusan dalam perawatan kebun sawit. Untuk ngenghasikan panen yang maksimal
(1,3 Ton) dalam setahun diperlukan 2-3 kali pemupukan dengan dosis 2-3
Ton/Ha/Thn. Akan tetapi bukan perkara mudah bagi petani untuk melakukan
pemupukan banyak sekali hal yang mempersulit dalam pengadaan pupuk, selain
tingginya harga para petani juga sering sekali kesulitan mencari pupuk yang
dibutuhkan. Hal ini tentunya bisa dijadikan sebagai landasan strategis bagi
KOPERASI untuk membuka unit Usaha Pengadaan PUPUK melihat tingginya kebutuhan
yang diperlukan dan tentunya tingkat efisiensi yang begitu tinggi baik dari
sudut harga dan ketersedian barang.
Teble 1. Asumsi Kebutuhan Pupuk
No
|
Jenis
Pupuk
|
Kegunaan
|
Kebutuhan
(KG/Ha/Thn)
|
1
|
Pupuk
Urea (N)
|
Menyuburkan Batang,Daun, dll
|
1000
|
2
|
Pupuk
KCL (K)
|
Memambah
Bobot Buah
|
500
|
3
|
Pupuk
Sp36 (P)
|
Menguatkan
akar
|
500
|
4
|
NPK
|
Meyuburkan,menguatkan
dan memembah bobot.
|
2000
|
.
2. Pengadaan Bibit Sawit
Sektor ini cukup strategis
untuk dilakukan oleh koperasi, karena Bibit unggul sangat diperlukan bagi para
petani pemula dan atau petani yang ingin mebuka lahan baru utuk menambah
penghasilan. Selama ini petani cukup kesulitan mencari penyedia bibit.
·
Bibit Cambah
Bibit ini berumur 1-2 minggu perlu penangnan
yang khusus karna perlu dilakukan perawatan sebelum bibit siap tanam.
·
Bibit siap tanam
Bibit ini berumur 1-1,5 tahun dan siap untuk
langgasung ditanan dilahan yang telah disediakan.
3. Pengadaan Alat Panen
Untuk
mempermudah dalam proses pengambilan buah sawit diperlukan beberapa alat bantu
agar lebih mudah dalam proses pemanenan.
·
Dodos
Adalah alat yang digunakan untuk menegambil
buah sawit yang masih muda,biasanya tinggi pohon sawit masih dibawah 2,5 meter
atau pohon sawit masih berumur kurang dari 10 tahun.
·
Ekrek
Memiliki fungsi yang sama dengan dodos tapi
berbentuk seperti celuri/arit biasanya digunakan untuk memanen buah sawit
dimana pohon sudah berumur diatas 10 tahun atau tinggi pohon diatas 3 meter.
·
Pipa Piber
Merupakan atat yang digunakan sebagai
penyanggah dosos/piber yang panjangnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
·
Sorong
Digunakan untuk membawa(alat anggkut) buah sawit dari
pohon ke jalan Pembantu untuk mempermudah penggakutan ke pengepul.
Alat –alat tersebut
sangat dibutuhkan oleh para petani sawit dan merukan
Sektor strategis yang perlu disediakan
oleh koperasi sebagai bentuk penyediaan sektor input.
4. Pengadaan Alat Perawatan
Untuk memaksimalkan hasil
panen tentunya kebun juga perlu dirawat secara teratur dan berkala, dimana
diperlukan beberapa alat penunjang. Koperasi tentunya harus menyediakan
alat-alat diantaranya sebagai berikut:
·
Golok
·
Mesin rumput
·
Arit
·
Cangkul
·
Tengki penyemrot
5. Pengadaan Racun Herbisida
Satu lagi sektor yang perlu dilayani oleh koperasi adalah
pengadaan racun herbisida untuk para petani, produk ini Untuk mengendalikan
gulma (Rumput,anak kayu dll) penggangu yang banyak dikebun petani biasanya
menggunakan herbisida, hal ini biasanya dilakukan sebelum melakukan pemupukan
agar pupuk dapat diserap secara maksimal oleh pohon kelapa sawit. Adapaun
produk herbisida yang bisa digunakan adalah:
·
Roundup
·
Kelly
·
Gromason
Produk
Output
1.
Pengepul
Buah Sawit
Para petani akan memanen buah kelapa sawit masak (siap panen) setiap 14
hari sekali (satu rotasi), biasanya akan dijual pada tengkulak/toke yang ada
disekitar perkebunan. Oleh Sebab itu disini
Koperasi bisa bertidak sebagi pihak yang mengumpulkan hasil panen petan
kelapa sawit untuk dijual ke pabrik pengola agar petani mendapatkan harga yang
lebih tinggi dari tengkulak yang biasanya mengambil margin laba cukup besar.
2 .
Jasa
Angkut
·
Kebun-pengepul
Saat ini jenis angkutan yang
digunakan untuk membawa buah sawit hasil panen dari kebun ke pengepul adalah
motor, mobol kampas dll. Biaya angkut ini cukup mahal 50-100/kg hal ini
disebabkan karna jeleknya medan yang dilalui. Jika koperasi mau turut serta
dalam sektor ini tentunya dapat menekan biaya anggut bagi anggota.
·
Pengepul-pabrik
Setelah buah sawit hasil
panen terkumpul maka akan dibawa ke pabrik yang letaknya cukup jauh diibukota
Palembang. Oleh Sebab itu perlu alat angkut berupa Truk untuk membawa hasil
panen kepabrik.
3.
Pupuk
Tandan Kosong
Tandan
kosok dari sisa pengolahan dipabrik sebenarnya dapat dimanfaatkan sebagai pupuk
organic sebagi Campuran pemenbah pupuk pabrik yang biasanya diberikan. Akan
tetapi saat ini masih terkendala oleh biaya angkut yang cukup mahal.
4.
Batok
Kelapa Sawit
Selain
digunakan sebagai arang, batok kelapa sawit juga Dapat dimanfaatkan sebagi
pengeras jalan yang tentunya nanti dapt memperlancar kegiatan angkut buah
kelapa sawit
5.
Pengadaan
Hewan Ternak.
Perkebunan
kelapa sawit yang begitu luas menyimpan berbagai kelebihan-kelebihan yang dapat
dimanfaatkan oleh parapetani sebagai lahan ternak dan tentunya sangat
berpotensi untuk dilakukan sistem ternak, baik itu sapi, kambing, kerbau dan
ayam kampung. Daun kelapa sawit dan rumput dapat dimanfaatkan sebagai pakan
sapi dan kambing, sedangkan buah sawit dapat dijadikan Campuran pakan ayam
kampung.
0 komentar:
Posting Komentar